BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap makhluk hidup (organisme) mampu
menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut iritabilitas. Salah satu bentuk
tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh
atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon
yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya
pertumbuhan.
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan gerak, tetapi gerak
yang dilakukan tumbuhan tidak seperti hewan dan manusia. Gerakan pada tumbuhan
sangat terbatas, biasanya gerakannya tidak berpindah tempat (kecuali yang bersel satu yang dapat bergerak berpindah tempat
contohnya ganggang pada spesies tertentu). Gerakan yang dilakukan hanya
dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya bagian ujung tunas, ujung akar, atau
bagian lembar daun tertentu kecuali tumbuhan bersel satu.
Selain bergerak, tumbuhan juga sering
terkena penyakit. Kita sering mendengar atau membaca berita bahwa di suatu
daerah pertanian atau perkebunan mengalami gagal panen karena serangan hama
tanaman. Misalnya hama wereng, tikus dan ulat.
Dalam makalah ini akan dibahas apa saja
macam gerak tumuhan, rangsangan apasaja yang dapat mempengaruhi gerak tumbuhan
dan juga tentang hama yang ada pada tumbuhan dan cara mengatasinya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
macam-macam gerak tumbuhan?
2.
Rangsangan apa
saja yang dapat mempengaruhi gerak pada tumbuhan?
3.
Apakah hama dan
penyakit tumbuhan itu?
4.
Bagaimana cara
mengatasi hama dan penyakit pada tumbuhan?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
macam-macam gerak pada tumbuhan.
2.
Untuk mengetahui
Rangsangan apa saja yang dapat mempengaruhi gerak pada tumbuhan.
3.
Untuk mengetahui
pengertian hama dan penyakit tumbuhan.
4.
Untuk mengetahui
cara mengatasi hama dan penyakit pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Macam-Macam
Gerak Pada Tumbuhan
Beberapa gerak yang dilakukan oleh
tumbuhan dihasilkan sebagai respon tumbuhan terhadap sejumlah rangsangan dari
luar atau dari lingkungannnya. Berdasarkan atas penyebab timbulnya, gerak pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu gerak tumbuh dan gerak turgor. Gerak tumbuh adalah gerak yang
ditimbulkan oleh adanya pertumbuhan, sehingga menimbulkan perubahan plastis
atau “irreversible”. Gerak turgor
adalah gerak yang timbul karena terjadi perubahan turgor pada sel-sel tertentu,
dan sifatnya elastis atau “reversible”.
Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi
dua, yaitu : gerak etionom dan gerak endonom (autonom). Gerak endonom adalah gerakan pada tumbuhan yang diakibatkan oleh
rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Misalnya pada aliran protoplasma
sel. Sedangkan Gerak etionom adalah
gerakan pada tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari luar
tumbuhan tersebut. Salah satu contoh gerak esionom adalah gerak akibat tekanan
turgor. Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel. Tekanan turgor
disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada
dinding sel. Faktor penyebab gerakan etionom bisa berasal dari faktor rangsang
sentuhan, air, cahaya, temperatur/suhu, zat kimia, gravitasi, dan lain
sebagainya.
2.2 Rangsangan Yang
Mempengaruhi Gerak Pada Tumbuhan (Gerak Etinom)
Berdasarkan hubungan antara arah respon
gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi : gerak
tropisme, gerak nasti dan gerak taksis.
A.
Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan
yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Bagian yang
bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur.
Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi
tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsangan dan tropisme
negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsangan. Ditinjau dari macam
sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi 5 yaitu
fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.
1.
Fototropisme
Fototropisme merupakan gerak tropisme
yang di sebabkan oleh rangsangan cahaya matahari. Contohnya adalah ujung
tanaman yang ada di dalam ruangan akan membelok kearah datangnya cahaya.

2.
Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut
geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya
menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya
gravitasi). Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi
(gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh
akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang
menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.

3.
Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan. Contoh tanaman
yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka dan mentimun. Sulur akan
terus tumbuh memanjang mencari struktur pendukung untuk mengokohkan tegaknya
tanaman tersebut. Sulur sangat sensitif terhadap sentuhan.

4.
Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia
tertentu disebut kemotropisme posistif. Misalnya gerak akar menuju zat di dalam
tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme
negatif. Contohnya gerak akar menjauhi racun.
5.
Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian
tumbuhan karena rangsangan air. Jika gerakan itu mendekati air maka disebut
hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju tempat
yang banyak airnya di tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk
memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat
cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air.
B.
Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang
arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan
oleh tumbuhan itu sendiri. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu,
cahaya, dan kelembaban. berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhi, gerak
nasti dibedakan menjadi 5 yaitu fotonasti, termonasti, tigmonasti, haptonasti,
niktinasi, dan nasti kompleks.
1.
Tigmonasti (Seismonasti)


2.
Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam
hari daun-daun tumbuhan polong-polongan akan menutup dan akan membuka keesokan
harinya ketika matahari terbit.
3.
Fotonasti

Fotonasti merupakan gerak nasti yang
disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misalnya, gerakan mekarnya bunga pukul empat
(Mirabilis jalapa) di sore hari.
4.
Termonasti


5.
Nasti Kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan
sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang.
Contoh gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena
pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air.
C.
Gerak Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau
bagian dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya
dipengaruhi rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan
disebut taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis
negatif. Umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah. Gerak taktis dibedakan
menjadi 3 yaitu:
1.
Fototaksis
Fototaksis merupakan gerak taksis yang
disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya. Contohnya pada ganggang hijau yang
langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya
meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dan ganggang hijau tiba-tiba akan
berbalik arah dan berenang menuju cahaya. Sehingga terjadi perubahan yang
semula gerak fototaksis positif menjadi fototaksis negatif.
2.
Kemotaksis
Kemotaksis merupakan gerak taksis yang
disebabkan oleh rangsangan zat kimia. Contohnya : gerak gamet jantan berflagela
(spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut ke arah gamet betina (sel
telur) di dalam arkegonium. Spermatozoid bergerak karena tertarik oleh sukrosa
atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet
betina.
3.
Galvanotaksis
Galvanotaksis adalah gerak tasis karena pengaruh
arus listrik. Contohnya gerak bakteri ke arah kutub positif atau negatif.
2.3 Hama Dan Penyakit
Pada Tumbuhan
A.
Hama Tumbuhan
Hama tumbuhan adalah hewan perusak
tumbuhan. Hewan yang termasuk hama tumbuhan dapat dikelompokan menjadi beberapa
golongan antara lain:
1.
Mamalia,
misalnya; tikus, babi hutan, musang dan tupai.
2.
Serangga,
misalnya; belalang, wereng coklat, kumbang.
3.
Aves, misalnya;
burung pipit, gelatik, manyar, ayam.
4.
Moluska,
misalnya; siput, bekicot.
Beberapa contoh hama yang sering kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
1.
Belalang setan
(Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan terhadap tanaman besar, misalnya
berbagai jenis pisang, kelapa, pinang, dan jeruk.
2.
Lalat buncis
(Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan pada bagian batang, daun, dan buah
tanaman buncis. Lalat ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang, dan
tangkai daun. Dengan adanya saluran ini tanaman menjadi layu. Tanaman yang
masih muda dapat mati, sedangkan tanaman yang telah tua akan terhambat
pertumbuhannya.
3.
Tungau bercak
dua (Tetranichus urticae), memakan hampir semua jenis tanaman budidaya seperti
buncis, kacang tanah, mentimun, semangka, apel, jeruk, dan jagung. Tanaman yang
diserang oleh tungau daunnya akan menjadi bercakcercak dan berwarna kekuningan.
4.
Hama penggerek
umbi kentang. Hama pada umbi kentang ini adalah ulat berwarna kelabu
Phthorimaea aperculella dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi
ngengat berwarna kelabu.
5.
Hama pada bawang
putih, berupa ulat berwarna hijau atau cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya
berukuran 25 mm. Bawang putih yang terkena hama daunnya berlubang dan ada bekas
gigitan berwarna putih atau daun menjadi berselaput tipis dan layu.
6.
Hama penggerek
buah mangga, berupa ulat dengan warna tubuh berselang-selang merah dan putih
dan ulat cokelat kehitaman. Buah mangga yang terserang hama menjadi
berlubang-lubang dan di sekitarnya terdapat kotoran yang meleleh dari dalam.
Lubang ini dapat menembus sampai ke biji. Jika buah dibelah, maka bagian
dalamnya sudah rusak dan busuk.
7.
Hama tikus, sering
menyerang tanaman padi dan palawija. Belalang, juga sering menyerang tanaman
padi.
8.
Burung pipit,
dalam jumlah yang besar dapat menyerang tanaman padi dengan memakan biji padi
yang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
9.
Hama wereng,
selain sebagai hama tanaman padi, wereng juga menjadi vektor penyebar virus
penyebab penyakit tungro.
10. Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama
umbiumbian.
11. Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan
sayuran.
B.
Penyakit Tumbuhan
Tanaman dikatakan sakit apabila ada
perubahan atau gangguan pada organ-organ tanaman. Tanaman yang sakit
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal. Penyakit tanaman
disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur, virus, dan bakteri. Selain itu
penyakit tanaman dapat disebabkan karena kekurangan salah satu atau beberapa
jenis unsur hara.
Beberapa contoh penyakit yang menyerang
tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.
Penyakit layu
cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri. Cabai yang terkena penyakit ini
mempunyai ciri-ciri daun muda layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua.
2.
Penyakit hawar
daun kentang. Disebabkan oleh jamur, gejalanya pada tepi-tepi daun ditemukan
bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan
tinggi.
3.
Penyakit busuk
daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur, gejalanya di dekat ujung daun timbul
bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu,
daun menguning, layu, dan mengering. Daun yang telah mati akan berwarna putih
dan banyak terdapat jamur hitam.
4.
Penyakit tungro
pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil dan tidak
normal. Disebabkan oleh virus tungro dengan perantaraan wereng.
5.
Penyakit mosaik,
banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco
Mosaic Virus).
C.
Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman
Untuk menanggulangi serangan hama, dapat
dilakukan dengan memberikan pestisida. Terdapat beberapa jenis pestisida
buatan, misalnya insektisida (untuk menanggulangi serangan serangga), molisida
(menanggulangi serangan Mollusca), dan rodentisida (untuk menanggulangi
serangan rodensia/binatang pengerat).
Namun demikian penggunaan pestisida
buatan berdampak buruk terhadap lingkungan, sehingga sekarang banyak
dikembangkan biopestisida. Contoh biopestisida untuk memberantas serangga
dengan memanfaatkan ekstrak daun mimba dan daun paitan.
Selain cara di atas, untuk menanggulangi
hama dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alaminya, misalnya tikus
ditanggulangi dengan burung hantu. Teknik lain yang digunakan untuk mencegah
perkembangan serangga adalah dengan teknik jantan mandul. Caranya dengan dibiakkan
serangga jantan mandul, lalu dilepaskan pada musim kawin. Serangga betina yang
kawin dengan jantan mandul tidak akan menghasilkan telur fertil dan keturunan,
sehingga populasi hama akan menurun.
Tanaman yang terkena penyakit karena
kekurangan unsur hara dapat dicegah dan ditanggulangi dengan melakukan
pemupukan yang tepat. Sedangkan penyakit karena mikroorganisme dapat
ditanggulangi dengan memberikan pesitisida, misalnya bakterisida (memberantas
bakteri parasit) dan fungisida (memberantas jamur parasit). Selain pestisida
buatan, sekarang telah banyak dibuat pestisida alami yang lebih aman terhadap
lingkungan. Contohnya jamur dapat diberantas dengan bubur bordeaux yaitu
campuran yang mengandung kalsium karbonat dan senyawa tembaga.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil
dari isi makalah ini adalah :
1.
Berdasarkan atas
penyebab timbulnya gerak, dapat dibedakan antara gerak tumbuh dan gerak turgor.
Berdasarkan arah rangsangannya, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi dua,
yaitu : gerak etionom dan gerak endonom (autonom).
2.
Berdasarkan
hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat
dibedakan menjadi : gerak tropisme, gerak nasti dan gerak taksis.
3.
Tropisme adalah
gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Macam-macam gerak tropisme adalah : fototropisme, geotropisme,
hidrotropisme, kemotropisme,dan tigmotropisme.
4.
Gerak nasti
adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri, misalnya karena perubahan
tekanan turgor. Macam-macam gerak nasti adalah : fotonasti, niktinasti,
termonasti, tigmonasti, haptonasti dan nasti kompleks.
5.
Taksis adalah
gerak seluruh tubuh dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah
perpindahannya dipengaruhi rangsangan. Macam-macam gerak taksis adalah :
fototaksis dan kemotaksis.
6.
Hama tumbuhan adalah
hewan perusak tumbuhan sedangkan penyakit pada tumbuhan apabila ada perubahan
atau gangguan pada organ-organ tanaman. Tanaman yang sakit menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangannya tidak normal.
DAFTAR PUSTAKA
Agus
Sutanto, dkk., IPA Terpadu 2,
Jakarta: Erlangga, 2006
http://mtsn1koltim.blogspot.com.
0 komentar:
Post a Comment